Tuesday, April 12, 2011

PANDUAN MENSUCIKAN HATI

Fitrah manusia dilahirkan dengan hati yang suci & kita lah yang bertanggungjawab untuk mencorakkan nya. Hati yang kotor dan mati akan sentiasa terdorong untuk mendengar bisikan Syaitan & mensyirikkan ALLAH. Tanda HATI itu kotor adalah sifat Munafik yang sentiasa terdorong untuk melakukan MAKSIAT. Kemuliaan seseorang manusia itu tidak dilihat dari keterampilan lahiriahnya tapi dari HATInya atau Spiritualnya.

Sabda Nabi yang bermaksud ..“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-harta kamu tapi melihat hati dan perbuatanmu.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW, bersabda dalam riwayat lain:“Ali bin Abi Thalib r.a. menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:.......“Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi bulan. Walaupun bulan bercahaya, tetapi karena hatinya ditutup oleh awan, ia menjadi gelap. Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali bersinar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberi ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan kemaksiatan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita. Bagaimana caranya?

1.Menilai Diri
Menilai diri dalam bahasa arab disebut Muhasabatun Nafsi, artinya mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita. Semua orang akan tahu apa sebenarnya penyakit qalbu (hati) yang dideritanya itu. (QS 59:18)

2.Perbaiki Diri
Perbaiki diri dalam bahasa populer disebut taubat. Ini merupaka tindak lanjut dari introspeksi diri. Ketika melakukan introspeksi diri, kita kan menemukan kekurangan atau kelemahan diri kita. Nah kekurangan-kekurangan tersebut harus kita perbaiki secara bertahap. Alangkah rugi kalau kita hanya pandai mengidentifikasi kelemahan diri tapi tidak memperbaikinya. (QS 66:8)

3.Tadabbur Al Qur’an
Tadabbur Al Qur’an artinya menelaah isi al Qur’an, lalu menghayati dan mengamalkannya. Hati itu bagaikan tanaman yang harus dirawat dan dipupuk. Cara memupuk hati adalah tadabbur Qur’an. Allah menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadabburi Qur’an sebagai orang yang tertutup hatinya. Ertinya, kalau hati kita ingin terbuka dan bersinar, maka tadabbur Qur’an. (QS 47:24)

4.Menjaga Kesinambungan Amal Soleh
Amal soleh adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai dan diredhai Allah SWT. Apabila kita ingin memiliki hati yang bersih, jagalah kesinambungan amal soleh walau sekecil apapun amal tersebut. Misalnya, kalau kita suka rawatib, lakukan terus sesibuk apapun, kalau biasa pergi ke majlis ta’lim, kerjakan terus walau kita sibuk.

Rasulullah SAW bersabda, “Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang berterusan walaupun sedikit.” (HR. Bukhari)

5.Mengisi Waktu dengan Zikir
Zikir adalah ingat atau mengingat. Dzikrullah ertinya selalu mengingat Allah. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua macam dzikir. Pertama, Dzikir Lisan ertinya ingat kepada Allah dengan melafadzkan ucapan-ucapan zikir seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Laa Ilaaha ilallah, dll. Kedua zikir Amali ertinya zikir (ingat) kepada Allah dalam bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah SWT dalam kehidupan. Misalnya jujur dalam perniagaan, tekun semasa bekerja, dll. Hati akan bersih kalau hidup selalu diisi dengan zikir lisan dan zikir amali. (QS 33:41-42, QS 2:152)

6.Bergaul dengan Orang-orang Soleh
Pergaulan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Kerana itu, kesucian hati amat rapat kaitannya dengan siapakah yang menjadi sahabat-sahabat kita. Kalau kita bersahabat dengan orang yang jujur, amanah, taat pada perintah Allah, tekun bekerja, bersemangat dalam belajar, dll, diharapkan kita akan dipengaruhi dalam suasana kebaikan. Sebaliknya, kalau kita bergaul dengan orang pendendam, pembohong, pengkhianat, lalai akan ajaran-ajaran Allah SWT, dikhawatirkan kita pun akan terseret arus kemaksiatan tersebut.

7.Memberi sedekah kepada Fakir, Miskin, dan Yatim
Bersedekah cinta dan ceria dengan saudara-saudara kita yang fakir, miskin, dan yatim merupakan cara yang sangat efektif untuk meraih kesucian hati, sebab dengan bergaul bersama mereka kita akan merasakan penderitaan orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, “Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa seseorang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang kegersangan hati yang dialaminya. Beliau SAW menegaskan, “Bila engkau mau melunakkan (menghidupkan) hatimu, beri makanlah orang-orang miskin dan sayangi anak-anak yatim.” (HR. Ahmad)

8.Mengingat Mati
Modal utama manusia adalah umur. Umur merupakan bahan bakar untuk mengurangi kehidupan. Kesucian hati berkaitan erat dengan kesadaran bahwa suatu saat bahan bakar kehidupan kita akan menipis dan akhirnya habis. Kesadaran ini akan menjadi pemacu untuk selalu membersihkan hati dari awan kemaksiatan yang menghalangi cahaya hati. Rasulullah SAW menganjurkan agar sering berziarah supaya hati kita lembut dan suci.

“Anas r.a mengatakan Rasulullah SAW bersabda: “Dulu, aku pernah melarang kalian berziarah ke kuburan. Namun sekarang berziarahlah, karena ia dapat melembutkan hati, mencucurkan air mata, dan mengingatkan akan hari akhirat.” (HR. Hakim)

9.Menghadiri Majlis Ilmu
Hati itu bagaikan tanaman, ia harus dirawat dan dipupuk. Di antara pupuk hati adalah ilmu. Oleh itu, menghadiri majlis ilmu akan menjadi media pensucian hati. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah SWT akan menurunkan rahmat, ketenangan dan barokah pada orang-orang yang mau menghadiri majlis ilmu dengan ikhlas.

Sabda Rasullullah SAW yang bermaksud....“Tidak ada kaum yang duduk untuk mengingat Allah, kecuali malaikat akan menghampirinya, meliputinya dengan rahmat dan diturunkan ketenangan kepada mereka, dan Allah akan menyebutnya pada kumpulan (malaikat) yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)

10.Berdoa kepada Allah SWT
Allah SWT berkuasa untuk membolak-balikan hati seseorang. Kerana itu sangat logik kalau kita diperintahkan untuk meminta kepada-Nya dijauhkan dari hati yang busuk dan diberi hati yang hidup dan suci. Menurut Ummu Salamah r.a. doa yang sering dibaca Rasulullah saat meminta menyucikan hati adalah..."Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika".

Perhatikan riwayat berikut:

Syahr bin Hausyab r.a. mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, Wahai ibu orang-orang yang beriman, doa apa yang selalu diucapkan Rasulullah SAW saat berada disampingmu?

Ia menjawab: “Do’a yang banyak diucapakannya ialah “Ya Muqallibal quulub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai yang membolak balik qalbu, tetapkanlah qalbuku pada agama-Mu).”

Ummu Salamah melanjutkan, aku pernah bertanya juga, wahai Rasulullah,alangkah seringnya engkau membaca doa ini, Beliau menjawab: “Wahai Ummu Salamah, tidak ada seorang manusia pun kecuali qalbunya berada antara dua jari Tuhan Yang Maha Rahman. Maka siapa saja yang Dia kehendaki, Dia luruskan, dan siapa yang Dia kehendaki, Dia biarkan dalam kesesatan.”(HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Selain do’a diatas, Ibnu Abbas r.a. menceritakan bahwa ketika menginap di rumah Rasulullah Saw, ia pernah mendengar beliau mengucapkan doa berikut:

“Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di pendengaranku cahaya, di penglihatanku cahaya. Jadikanlah dibelakangku cahaya, di hadapanku cahaya, dari atasku cahaya, dan dari bawahku cahaya. Ya Allah berikan kepadaku cahaya.” (HR. Muslim)

Hati merupakan penggerak untuk seluruh anggota jasad kita. Kalau hati suci, kelakuan kita pun akan baik. Tapi, kalau hati kita busuk, seluruh amalan pun busuk. Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberi kepada kita hati yang suci .......Amiin

No comments:

Post a Comment